little star

little star

Kamis, 11 November 2010

sesaat sebelum ke Baleendah


16  september 2010

Balai Pengobatan Baleendah.

Alhamdulillah, diberi kesempatan untuk turun menjadi relawan, kali ini daerah baleendah yang terendam banjir. Hufth... ternyata ribet ya nentuin orang. Ganti personil, masukin si A, ganti si B, rolling sama si C. Hehe. Tapi alhamdulillah beres, mudah-mudahan ini tim terbaik menurutNya.
Ingat? Aku pernah cerita tahun waktu pertama kalinya turun sebagai relawan ke daerah pangalengan yang kena gempa? Ini impianku.

Jujur, aku senang melakukannya. Senang bisa berbagi walau hanya berbagi tenaga (kalau materi mah belum sanggup, hee :P). Senang melihat mereka bisa sedikit tersenyum (setidaknya mereka nggak harus mengutuk terus pemerintah yang lambat memberikan bantuan). Hmm... penasaran, gimana ya daerah banjir? Blum pernah ngeliat langsung daerah yg kena banjir secara langsung (paling banjir2an yang semata kaki doang, heu). 

Kata Bang Yan, Bang Linda,  ma Edi yang udah survey kemaren, SERUUUU.. bisa maen2 aer (kotor!) pake perahu karet, perahu kayu juga ada. Hihihii.. yaa itung-itung refreshing sih.

Sapa bilang jadi relawan cape? Ada yang bilang jadi relawan itu rugi, nggak dibayar sih.. (mana ada relawan dibayar???) sebenernya, jadi relawan bagiku adalah sesuatu yang luar bisa, membanggakan, sebuah prestasi sendiri. Aku belajar mengasah empatiku, mengasah kepedulian. Dan jauh dari itu dengan kita punya niat untuk berbagi, sebuah kepuasan sendiri ketika berhasil melihat senyum para pengungsi. Dapat menghibur mereka. Aah.. sulit diungapkan. Hehe. Dan itu semua nggak sanggup dibayar pake apapun. Cape iya. Tapi apa masih kerasa cape kalau kepuasan yang tak terbayar itu dapat kita rasakan? Dijamin ketagihan deh.. :P

12 November 2010

beberapa hari setelah terjadi Bencana di Merapi dan Mentawai.
Sungguh,, keinginan yang menggebu-gebu untuk bisa berangkat ke dua tempat itu (termasuk Wasior yang lebih dulu..). setiap kali melihat berita di televisi, mirisss.... pengen bisa liat langsung.. pengen bisa menghibur langsung...
sampai ketika Bang Linda nawarin berangkat, berasa bahwa ya Allah,, akhirnya kesempatan itu datang... namun, Allah berkehendak lain. Ayah yang sedang dalam keadaan sakit, dan melihat keadaan Merapi yang semakin tidak stabil, membuat Ayah mencabut izin yang sebelumnya diberikan. hh,,, bukan rezeki.
dan sampai detik ini... keinginan itu masih tertancap kuat. masih kuat. masih akan tetap dipeluk sampai Allah memperkenankan saya berangkat dan dapat berbagi seperti mimpi saya sebelumnya... ^_^

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar