little star

little star

Kamis, 07 Oktober 2010

tentang kepergian dan kehilangan


_Ini bercerita tentang bagaimana kita harus ikhlas dan siap melepaskan kepergian dan merasakan kehilangan_

Bismillah…

Suatu hari, saya pernah menonton sebuah tayangan di televisi (sebut saja judulnya ROSSI). Saat itu bintang tamu yang dihadirkan adalah putri-putri alm. Gusdur. Salah seorang putrinya berkata sesuatu tentang betapa ia merasa berat harus kehilangan Gusdur, apalagi ini adalah kehilangan selama-lamanya. Betapa ia pernah denial ketika tahu bahwa ayahnya harus pergi untuk selama-lamanya. Tapi satu kalimat beliau cukup mengena buat saya:

“... jika dianalogikan sebuah barang; anggap seseorang meminjamkan sesuatu pada kita. Syaratnya ketika nanti dia minta barangnya kembali, kita harus mengembalikannya.  Dia tidak menyebutkan kapan kita harus mengembalikan barang pinjaman tersebut.
Allah mengirimkan ayah kepada saya. Ayah juga titipanNya, beliau juga dipinjamkan olehNya untuk saya dengan berbagai macam alasan. Allah tidak meyebutkan kapan saya harus mengembalikan ayah kepadaNya. Namun ketika Dia mengambil ayah, saya harus ikhlas dan sabar, saya harus menerima ini, karena bagaimanapun Allahlah pemilik sejati ayah. Bagaimanapun ayah adalah titipanNya, pinjamanNya. Saya harus ikhlas mengembalikannya pada yang Maha Memiliki...”
...                           

Yaa... apapun yanng ada dalam diri kita, yang ada disekeliling kita, semata-mata adalah milikNya. Ruh ini, badan ini, semua yang melengkapinya, semua milik Allah
Kekurangan kita, kelebihan kita, segala potensi kita, segala kemampuan kita, juga milik Allah
Keluarga kita; ayah, ibu, kakak, adik, suami, istri, kakek, nenek, om, tante, sepupu, keponakan, juga milik Allah
Teman, kawan, sahabat, bahkan musuh kita pun milik Allah
Bumi yang kita pijak, langit yanng menaungi, alam yang dimana kita bergantung padanya, semesta yang begitu luas juga milik Allah
Bahkan titipan materi pun milikNya
...

Ketika terjadi kehilangan dalam diri kita -apapun itu- sadarlah bahwa itu haknya Allah..
Mungkin kita pernah kehilangan materi –misal: HP, laptop, kecopetan, hilang buku, de el el- ikhlaskanlah, Allah sedang punya rencana lain, bisa berarti banyak hal. Mungkin Allah tengah menguji kita, mungkin memang sudah bukan rezekinya kita, mungkin materi-materi itu lebih banyak mudharatnya, mungkin.....

Pernah mungkin kita kehilangan seseorang, ketika sanak saudara yang kita cintai meninggal dunia. Iklaskanlah. Itu kehendaknya Allah. Tentu Dia jauh lebih mencintainya. Bagaimanapun orang yang kita cintai tetaplah titipanNya, yang bisa Dia ambil kapan saja.

Pernah mungkin kita merasa berat harus menghadapi perpisahan, harus mengikhlaskan keluarga, sahabat, orang yang kita sayangi pergi entah kemana. Sekali lagi ikhlaskanlah. Mereka juga titipanNya, pinjamanNya untuk kita. Mungkin saatnya bersama kita sampai disini dulu (mungkin kelak dipertemukan kembali), yang pasti yakinlah Allah punya rencana lain untuk kita, begitupun untuk mereka.
...

Ingin sedikit bercerita...

Mengikhlaskan kepergian seseorang memang tidak mudah. Berat, saya akui. Namun kehendakNya tidak dapat diganggu gugat, tidak ada lobi-melobi. Satu-satunya jalan hanya HARUS menerimanya.
Saya sendiri ketika mendengar kedua kata itu, masih menyisakan perasaan tak enak, masih merasakan gemetar sekujur badan (seperti ketakutan). Aah.. saya kan bukan siapa-siapa. Yang bisa saya lakukan sekarang hanya mempersiapkan diri. Bagaimana agar nanti ketika saya benar-benar akan mengalami kedua hal (tidak mengenakan L ) itu saya sudah SIAP. 

Siap ketika angin membisikan sebuah kepergian berikutnya
Siap ketika cicit burung mengabarkan akan ada kehilangan untuk kesekian kalinya
-namun aku yakin kehilangan ini hanya sebentar, harus kuyakini itu-
Siap ketika harus melengkungkan senyum sempurna mengantar kepergian itu
Siap ketika hati harus terbuka menerima kehilangan itu
Siap ketika kehendakNya tiba, dan yakin bahwa Dia telah menyiapkan rencana yang terbaik
Untukku.. juga untuk ‘mereka’ yang meninggalkanku –sementara ataupun selamanya-

Bandung...
-rabu,10Juni2010-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar